Kamis, 29 September 2011

Break Event Point (BEP)

Break Event Point atau disebut juga titik impas, dimana saat terjadinya biaya pengeluaran sama dengan pemasukan. Pada titik tersebut, tidak terjadi keuntungan ataupun kerugian.


Berikut adalah salah satu contoh kurva Break Event Point:
 bep
Break Even Chart (Sumber : Peters et al, 2003)
Dari kurva dapat dilihat bahwa Break Event Point terjadi pada titik 0,01 $. Sebuah perusahaan akan mengalami kerugian pada titik  0,005 $, dan perusahaan telah mencapai keuntungan di titik 0,08 kg.

Mengapa Kita Harus Memprediksi Nilai Uang di Masa Depan?

Bohong sekali bila ada orang yang berkata bahwa dia tidak membutuhkan uang. Layaknya sepasang kekasih yang lagi kasmaran yang tak ingin berpisah satu sama lain, manusia dengan uang begitu juga adanya. Uang menjadi sarana bagi umat manusia untuk mendapatkan apa yang diinginkan, unag digunakan untuk mendapatkan rumah, makanan, dan banyak kebutuhan lainnya.

Tanpa disadari tak jarang manusia lupa akan dirinya jika dibanjiri dengan uang. Hal ini membuat manusia menjadi sosok yang lemah,, sadarkah mereka bahwa sanya uang adalah hasil dari pemikiran manusia ? Jika manusia paham betul dengan asal muasal uang, yakinlah tak kan ada yang korupsi.

Setiap tahunnya angka inflasi selalu menanjak, dan tak jarang nilai mata uang pun berangsur-angsur naik. Dalam hal ini kita sebagai masyarakat hendaknya memperhatikan keberadaan uang dan bagaimana menjaga nilai uang tersebut.

Sebagai contoh, jika pada tahun 1985 dengan uang Rp 50 sudah bisa digunakan untuk membeli semangkok bubur. Tapi di tahun 2011 kita tidak akan menemukan semangkok bubur dengan harga Rp 50, bahkan uang Rp 50 juga sudah jarang ditemukan. Jadi jika kita menyimpan uang di celengan senilai Rp 1juta pada tahun 1980-an yang pada saat itu sudah bisa digunakan untuk membeli tanah yang luas, namun jika uang dalam celengan itu tetap hingga sekarang, maka nilainya akan turun, uang Rp 1juta tersebut pada saat ini tidak akan bisa digunakan lagi untuk membeli tanah yang luas pada saat ini.

Oleh karena nilai uang bisa terus menurun, ada baiknya kita mengetahui ataupun memprediksi bagaimana nilai uang di masa depan. Agar tidak terjadi kerugian dan hal-hal lainnya yang tidak diinginkan.

Kamis, 22 September 2011

Resume : “Wawasan, Tantangan, dan Peluang Agrotechnopreneur Indonesia” karya Prof. E. Gumbira Sa’id



Buku ini membahas mengenai agrotechnopreneur Indonesia, wawasan bisnis global hingga tantangan dan peluang agrotechnoprenuer.
            Agropreneur adalah seorang wirausaha yang bergerak dalam bidang agribisnis. Pengetahuan terulis mengenai lingkup dan kinerja agribisnis sangat penting bagi para agropreneur muda dan pemula. Agroindustri dan agrobisnis merupakan bisinis yang berisiko tinggi karena berkaitan dengan manajemen Sunatullah, namun dengan manajemen professional kelangkaan dapat diatasi. Agribisnis merupakan salah satu sektor terpenting dalam kehidupan manusia, karena hanya sector agribisnis yang mampu secara simultan menghasilkan pangan, papan, pakaian dan energi. Oleh karena itu, untuk menjadi agropreneur sejati, seseorang harus menjiwai kompleksitas agribisnis dan agroindustri.
            Semakin hari, persaingan global semakin kompetitif. Dari segi bisnis selalu mengutamakan profitabilitas yang tinggi, serta berusaha memperoleh peningkatan pangsa pasar. Di lain pihak, konsumen mengutamakan atribut-atribut manfaat fungsional. Agrotechnopreneur perlu melakukan perancangan produk sebagai salah satu strategi dan seni dalam berbisnis, yang mampu menjembatani kedua hal di atas. Perguruan tinggi di Indonesia seharusnya dapat memupuk dan mengembangkan beberapa kompensi spesifik dalam mkenyiapkan calan agrotechnopreneur.
            Dalam berinvestasi para agribisnis dan agroindustri investor seharusnya mengenal lebih dulu karakteristik dan elemen-elemen agribisnis dan agroindustri, karena keuntungan hanya akan diperoleh bila pasar dapat menyerap produksi dengan harga menguntungkan produsen. Keuntungan terbesar dari sistem agribisnis, biasanya berada pada kegiatan agroindustri, perdagangan, distribusi, transportasi dan jasa-jasa terkait lainnya. Untuk memperoleh keberhasilan bisnis dari inovasi teknologi diperlukan pendekatan berbasis kompetensi terhadap manajemen teknologi, yang memerlukan analisis sruktur organisasi dan proses-prosesnya. Pengembangan agribisnis dan agroindustri di Indonesia seharusnya diprioritaskan dalam agenda pembangunan ekonomi nasional. Sektor tersebut diperhitungkan sebagai sektor yang cukup strategis untuk memeprcepat pemulihan ekonomi Indonesia dari keterpurukan, meningat komponen inputnya hanya mangandalkan local content.
            Berikut adalah beberapa kisah agrotechnopreneur yang sukses dari Indonesia:
  • ·         Bob Sadino

Merupakan seorang inovator dan motivator, walaupun tadinya sama sekali tidak memiliki pangalaman dalam bidang pertanian. Kiat utama Bob dalam mengembangkan bisninsnya adalah memulai mencari apa yang diinginkan oleh pasar, bukan dimulai dari menanam di lahan.
  • ·         Danny K. Rusli

Merupakan perintis bisnis aerofinik di Indonesia untuk sayuran-sayuran eksklusif.
  • ·         Tatang Hadinata

Merupakan seorang agrotechnopreneur yang inovatif yang inovatif, dan loyal kepada lingkungannya.
            
Indonesia masih memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang positif pada tahun 2009, namun krisis keuangan global telah berdampak pada melambatnya petumbuhan ekonomi dan penurunan ekspor Indonesia. Diperkirakan mulai membaik seiring dengan mulai pulihnya negara-negara di dunia dalam mengatasi krisi keuangan global.